Bidikmisi: Difference between revisions

From   
Content added Content deleted
No edit summary
No edit summary
Line 1: Line 1:
=== 21 Oktober 2009 ===
{{Cquote|Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Bersatu II pada Rabu, 21 Oktober 2009, satu sehari setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2009-2014 di Istana Merdeka, Jakarta. <br><br>


Menteri Pendidikan Nasional : Mohammad Nuh|||presidensby.info (21 Oktober 2009, 10:36:24 WIB) [https://web.archive.org/web/20091024035734/http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/10/21/4797.html Presiden Umumkan 34 Anggota Kabinet Indonesia Bersatu II]}}
=== 30 Desember 2009 ===
=== 30 Desember 2009 ===
{{Cquote|Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) pada 2010 meluncurkan pedoman program Beasiswa Pendidikan Bagi Calon Mahasiswa Berprestasi (Bidik Misi) kepada 20.000 mahasiswa.
{{Cquote|Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) pada 2010 meluncurkan pedoman program Beasiswa Pendidikan Bagi Calon Mahasiswa Berprestasi (Bidik Misi) kepada 20.000 mahasiswa.
Line 5: Line 8:
Beasiswa tersebut akan diberikan kepada mahasiswa atau calon mahasiswa dari keluarga yang secara ekonomi kurang mampu dan berprestasi. Dana beasiswa dan biaya pendidikan itu sebesar Rp 5.000.000 per mahasiswa per semester yang diprioritaskan untuk biaya hidup.
Beasiswa tersebut akan diberikan kepada mahasiswa atau calon mahasiswa dari keluarga yang secara ekonomi kurang mampu dan berprestasi. Dana beasiswa dan biaya pendidikan itu sebesar Rp 5.000.000 per mahasiswa per semester yang diprioritaskan untuk biaya hidup.


Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Fasli Jalal, program tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai kemiskinan sehingga dimasukkan sebagai program kerja 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu II. "Penerbitan pedoman program Bidik Misi ini diharapkan bisa memudahkan perguruan tinggi penyelenggara agar penyaluran beasiswa kepada mahasiswanya dapat tercapai sesuai harapan kita semua," ujar Fasli dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (30 Desember 2009)||| Kompas.com (30 Desember 2009, 09:54 WIB) "[https://nasional.kompas.com/read/2009/12/30/09544352/dikti.luncurkan.pedoman.beasiswa.bidik.misi.2010. Dikti Luncurkan Pedoman Beasiswa Bidik Misi 2010]"}}
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Fasli Jalal, program tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai kemiskinan sehingga dimasukkan sebagai program kerja 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu II.

"Penerbitan pedoman program Bidik Misi ini diharapkan bisa memudahkan perguruan tinggi penyelenggara agar penyaluran beasiswa kepada mahasiswanya dapat tercapai sesuai harapan kita semua," ujar Fasli dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (30 Desember 2009)||| Kompas.com (30 Desember 2009, 09:54 WIB) "[https://nasional.kompas.com/read/2009/12/30/09544352/dikti.luncurkan.pedoman.beasiswa.bidik.misi.2010. Dikti Luncurkan Pedoman Beasiswa Bidik Misi 2010]"}}


=== 30 Juni 2010 ===
=== 30 Juni 2010 ===

Revision as of 16:25, 14 October 2023

21 Oktober 2009

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Bersatu II pada Rabu, 21 Oktober 2009, satu sehari setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2009-2014 di Istana Merdeka, Jakarta.

Menteri Pendidikan Nasional : Mohammad Nuh
—presidensby.info (21 Oktober 2009, 10:36:24 WIB) Presiden Umumkan 34 Anggota Kabinet Indonesia Bersatu II

30 Desember 2009

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) pada 2010 meluncurkan pedoman program Beasiswa Pendidikan Bagi Calon Mahasiswa Berprestasi (Bidik Misi) kepada 20.000 mahasiswa.

Beasiswa tersebut akan diberikan kepada mahasiswa atau calon mahasiswa dari keluarga yang secara ekonomi kurang mampu dan berprestasi. Dana beasiswa dan biaya pendidikan itu sebesar Rp 5.000.000 per mahasiswa per semester yang diprioritaskan untuk biaya hidup.

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Fasli Jalal, program tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai kemiskinan sehingga dimasukkan sebagai program kerja 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu II.

"Penerbitan pedoman program Bidik Misi ini diharapkan bisa memudahkan perguruan tinggi penyelenggara agar penyaluran beasiswa kepada mahasiswanya dapat tercapai sesuai harapan kita semua," ujar Fasli dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (30 Desember 2009)
— Kompas.com (30 Desember 2009, 09:54 WIB) "Dikti Luncurkan Pedoman Beasiswa Bidik Misi 2010"

30 Juni 2010

Institut Pertanian Bogor mulai melakukan verifikasi terhadap 500 calon mahasiswa yang akan mendapat Beasiswa Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidikmisi) dari seluruh SMA se-Indonesia di Gedung Grahawidia Wisuda Dramaga, Kabupaten Bogor, Rabu (30 Juni 2010).

Program yang baru pertama kali diluncurkan tahun ini memberikan kesempatan kepada lebih dari 1.700 SMA dan sederajat yang memiliki siswa berprestasi namun tidak memiliki kemampuan secara ekonomi untuk mengikuti jenjang pendidikan Strata 1.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Yoni Kusmaryono, menjelaskan pada tahun ini diberikan kesempatan untuk 500 calon mahasiswa. Selanjutnya, Yoni menjelaskan, bagi calon mahasiswa yang masuk program Bidikmisi akan mendapat beasiswa senilai Rp 10 juta per tahun, meliputi biaya pendidikan seniali Rp 4 juta dan Rp 6 juta untuk biaya hidup. "Seluruh biaya hidup dan kuliah didanai oleh Kemendiknas," ujar Yoni.
— Diki Sudrajat (30 Juni 2010, 12:45 WIB) "IPB Terima 500 Calon Mahasiswa melalui Bidikmisi" Tempo Interaktif