Sejarah Umat Islam: Difference between revisions

 
(One intermediate revision by the same user not shown)
Line 40:
Pelajaran sejarah umat Islam di tanah air kita pada zaman yang sudah-sudah agak terbalik. Kita hanya lebih banyak mempelajari sejarah Islam di Arabia, Mesir, dan perkembangan di Spanyol (Bani Umayyah dan Bani Abbas) dan kurang pengetahuan kita dari hal perkembangan Islam di Iran, Afghanistan dan India. Penyebabnya ialah karena kitab-kitab sejarah itu ditulis dalam bahasa Arab dan belumlah ada orang yang berminat hendak mencukilnya ke dalam bahasa Indonesia, sehingga pengetahuan kita tentang perkembangan Islam ke Timur itu sedikit sekali.
 
Pada pengetahuan saya, baru inilah buku pertama yang ditulis dalam bahasa Indonesia berkenaan dengan perkembangan Islam di Iran, Afghanistan, India, dan tempat lain yang bertalian dengan itu. Mudah-mudahan pekerjaan saya ini dapat lebih disempurnakan oleh peminat sejarah Islam yang lain.}}}
 
=== Jilid 4 ===
{{Cquote|Setelah berdiri empat Sekolah Tinggi Islam (Solo, Jogja, Medan dan Jakarta), mahasiswa tampak kekurangan buku. Sekolah-sekolah SMA juga kekurangan buku tentang agama Islam dan tarikh Nabi Muhammad saw. yang dikarang oleh kaum Muslimin Indonesia.
 
Meskipun, ada juga buku-buku tentang Islam dan Muhammad saw. karangan dari orang yang bukan Islam. Namun, pada umumnya, tidaklah dapat mereka merasakan penghayatan jiwa sebagaimana yang dapat dirasakan oleh pengarang dari kalangan Islam sendiri. Bahkan tidak jarang terjadi, buku-buku tentang Islam atau tentang Nabi Muhammad saw. yang ditulis oleh penulis selain Islam, kerap kali tidak memuaskan pelajar-pelajar yang beragama Islam, oleh karena agama yang dianut si penulis turut memengaruhi tulisannya.
 
Semoga buku ini dapat memberikan pertolongan pada mereka yang sedang mencari jalan menuju agama Islam, dan merasakan juga nikmatnya dari kehidupan Nabi Muhammad saw., sebab pengarang buku ini adalah orang Islam dan mencintai Islam.}}