Demak

From   
Revision as of 14:13, 26 May 2021 by Altilunium (talk | contribs) (Created page with "Kerajaan Islam pertama di Jawa <ref name="awh">Abdul Wahid Hasyim (2021) "[http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-turats/article/download/16400/8305 Demak Sultanate : The Fo...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)

Kerajaan Islam pertama di Jawa [1]. Didirikan ketika oleh Raden Patah, anak Raja Brawijaya V (Raja Majapahit).

Pendirian

Pada saat itu, penyebaran Islam sudah mulai berlangsung di pusat-pusat perdagangan pantai utara Jawa, bahkan sampai ke pusat ibukota Majapahit [1] Melihat keadaan ini, Raden Patah memutuskan untuk mendirikan pesantren di Glagah Arum, Bintoro, Demak. Setelah tiga tahun berjalan, pesantren tersebut semakin ramai, hingga dapat memajukan perekonomian wilayah di sekitar pesantren. Ayah Raden Patah, Brawijaya V (Raja Majapahit) merasa bangga atas prestasi anaknya dalam mengembangkan wilayah tersebut. Raden Patah diberi gelar oleh Raja Majapahit sebagai Patih Natapraja, dengan pusat kekuasaan di Bintoro, Demak. Saat ini, Demak resmi menjadi vassal Majapahit, sekitar tahun 1478 [1].

Pada sekitar tahun 1500, Demak memutuskan hubungan sebagai vassal dari Majapahit. Raden Patah memproklamasikan berdirinya Kesultanan Demak. Raden Patah menjadi sultan pertama dengan gelar "Sultan Akbar Al Fatah Amirul Mukminin, Senopati Jimun Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama". Menanggapi proklamasi ini, para patih di pantai utara Jawa, umat muslim, dan para Wali Songo ikut mendukung berdirinya kesultanan baru ini.



Referensi

  1. 1.0 1.1 1.2 Abdul Wahid Hasyim (2021) "Demak Sultanate : The Fortress of Islamic Greatness in the Middle Age Java Island" Buletin Al Turas Vol 27 No 1 pp 1-16