Pajang

From   

Pada 1560, kekuasaan Demak beralih ke Pajang yang didirikan oleh Jaka Tingkir (Hadiwijaya).

Pajang terus mengadakan ekspansi ke Jawa Timur. Selain itu, Pajang juga terlibat konflik keluarga dengan Arya Penangsang dari Kadipaten Jipang Panolang. Pada akhirnya, Sultan Hadiwijaya (raja Pajang, 1550-1582) berhasil menaklukkan Aryo Penangsang. Sultan Hadiwijaya memberikan hadiah sayembara kepada Ki Ageng Penjawi dan Ki Ageng Pemanahan karena dianggap berjasa dalam penaklukkan ini. Ki Penjawi memperoleh tanah di Pati, sedangkan Ki Ageng Pemanahan memperoleh tanah di Hutan Mentaok, Mataram.

Ki Ageng Pemanahan berhasil membangun Hutan Mentaok itu menjadi desa yang makmur. Selama kurang lebih tujuh tahun Ki Pemanahan membangun Mataram, hingga mendirikan pusat kekuasaan baru yang diberi nama Kota Gede. Setelah Ki Pemanahan membangun Mataram, ia menamakan dirinya sebagai Ki Ageng Mataram, meskipun saat itu Mataram masih dibawah kekuasaan Pajang. Lambat laun, Mataram berkembang melebihi Pajang pada masa Panembahan Senapati (anak Ki Pemanahan).[1]

Referensi

  1. Agus Susilo (2020) "Sultan Agung Hanyakrakusuma dan Eksistensi Kesultanan Mataram Diakronika Vol 20 No 2