Pasar

From   
PD Pasar Jaya masih menyosialisasikan Oyes, aplikasi belanja khusus pedagang pasar, sejak Desember 2017.

Aplikasi Oyes baru tersedia di PlayStore pada ponsel berbasis Android. Syaratnya, pedagang memiliki kartu pedagang PD Pasar Jaya. Para pedagang pengunduh aplikasi juga mesti mengisi saldo terlebih dahulu. Setelah membuat penesanan, barang akan diantar dari JakGrosir kepada mereka.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PD Pasar Jaya menyosialisasikan Oyes di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara, Selasa, 17 April 2018. Pasar tersebut merupakan pasar ke-13 yang mendapat giliran sosialisasi. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, pun hadir. Hingga kini (April 2018), dari 28.000 pemegang kartu pedagang PD Pasar Jaya, baru 200-an pedagang yang mengaktivasi aplikasi Oyes.

Pedagang beras di Pasar Koja Baru, Sahap Efendi (60), menuturkan, dirinya butuh pasokan beras dan ketan beragam jenis dengan berbagai kualitas. "Kalau membeli di JakGrosir, pilihannya sangat terbatas," katanya seusai sosialisasi Oyes. Sahap pun sudah cocok dengan agen-agen penyedia beras yang selama ini berbisnis dengannya, termasuk soal harga. Dalam sehari, 6-7 agen meneleponnya menawarkan beras jenis-jenis tertentu. "Selain itu, enaknya bisa ngutang kepada mereka," kata Sahap. Dalam sekali pengiriman, 1-3 ton beras berbagai jenis dan kualitas bisa diterima tanpa ongkos kirim. Adapun pemesanan dengan aplikasi Oyes dikenakan biaya kirim Rp 300 per kilogram.

Menurut Edi (48), pemilik toko serba ada, JakGrosir terlalu jauh dari Pasar Koja Baru. JakGrosir berlokasi di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur. Ia bisa mendapat bahan pangan pokok dari penjual besar dan penyuplai yang dekat, antara lain di Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Ia menilai, harga yang dipatok para penjual besar dan penyuplai sesuai harga pasaran. Contohnya, satu karton mi instan merek tertentu berisi 40 bungku dibanderol Rp 85.000. Satu karton berisi 12 lusin kopi instan kemasan Rp 110.000.

Sementara itu, bagi penjual bumbu, Dewi (34), biaya pengiriman pesanan jika menggunakan aplikasi Oyes ternyata tidak jauh beda jika ia menyewa mobil. Setiap pekan, ia memesan bahan baku bumbu dari pedagang di Pasar Induk Kramatjati dengan bobot total 4 ton, termasuk cabai dan bawang. Untuk mengangkutnya, ia sewa mobil Rp 150.000. Jika dengan aplikasi Oyes, ia harus membayar ongkos kirim Rp 120.000 (Rp 300 x 400 kilogram). Di sisi lain, ia mendapat kabar dari kakaknya, harga bahan pangan di JakGrosir lebih mahal dibandingkan di pedagang pasar induk. Contohnya, harga cabai merah keriting lebih mahal Rp 5.000 per kilogram, yang biasanya Rp 25.000 per kg malah menjadi Rp 30.000 per kg.

Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin, mengatakan, pihaknya meminta pedagang melapor jika ada jenis komoditas di JakGrosir yang lebih mahal dibandingkan dengan pasaran. Sebab, JakGrosir bakal menjadi barometer bagi agen-agen penyedia barang dagangan agar tidak menjual lebih mahal. "Meski nanti kami tidak sebagus mereka penjualannya, tetapi bisa berdampak ke (menekan) inflasi. Itu yang terpenting," ucapnya.

PD Pasar Jaya pun berkomitmen meneruskan sosialisasi aplikasi Oyes karena diyakini turut menekan biaya pengangkutan belanjaan pedagang, ditambah harga produk di JakGrosir bersaing. Badan usaha milik Pemprov DKI ini mengelola 153 pasar. Sosialisasi baru di 13 pasar.

Sandiaga meminta PD Pasar Kaya menyediakan barang-barang belanjaan para pedagang dengan harga terjangkau dan dengan proses distribusi yang terbuka dan berkeadilan. "Pokoknya pedagang di sini harus mendapat layanan terbaik dari PD Pasar Jaya," ujarnya.
—JOG (18 April 2023) "Oyes Minim Peminat" Kompas. hal 27