Pulo Mas

From   
Revision as of 15:06, 10 November 2023 by Altilunium (talk | contribs) (Created page with "{{Cquote|Sebuah kota satelit ibu kota Jakarta di daerah Pulo Mas, sebelah timur Jakarta, sedang dirancang untuk dibangun. Dalam keterangan persnya, Presiden Direktur Yayasan Perumahan Pulo Mas Darussalam menjelaskan, di areal seluas 400 hektar itu akan dibangun 10.000 unit rumah yang mampu menampung sekitar 50.000 penduduk Jakarta. Pulo Mas juga akan dilengkapi pusat perdagangan, pendidikan, industri dan tempat rekreasi.||| JPE (14 Juni 2018) "Arsip Kompasdata : Pacuan K...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Sebuah kota satelit ibu kota Jakarta di daerah Pulo Mas, sebelah timur Jakarta, sedang dirancang untuk dibangun. Dalam keterangan persnya, Presiden Direktur Yayasan Perumahan Pulo Mas Darussalam menjelaskan, di areal seluas 400 hektar itu akan dibangun 10.000 unit rumah yang mampu menampung sekitar 50.000 penduduk Jakarta. Pulo Mas juga akan dilengkapi pusat perdagangan, pendidikan, industri dan tempat rekreasi.
— JPE (14 Juni 2018) "Arsip Kompasdata : Pacuan Kuda Pertama di Pulo Mas - Kompas 14 Juni 1971" Kompas. Hal 15

Pacuan kuda

Salah satu tempat rekreasi yang dibangun adalah gelanggang pacuan kuda di atas tanah seluas 75 hektar. Modal untuk pembangunan tahap pertama telah tersedia Rp 150 juta. Pemda DKI membuka kesempatan kepada pihak swasta dan asing untuk bekerja sama membangun gelanggang pacuan kuda dan lapangan golf yang berada di sebelahnua.

Gelanggang tiga lajur itu butuh banyak kuda pacuan. Untuk mencukupi keperluan itu, pemerintah pusat telah menyetujui impor kuda pacuan dari Australia yang nantinya akan dikembangbiakkan di Indonesia. Gubernur DKI Jakarta Ali Sadiki5 optimistis, berkaca pada pengalaman Jepang yang pernah mengimpor 6.000 kuda pacuan, hingga berhasil mengekspor kuda pacuan setelah dikembangbiakkan.

Sabtu, 11 Juni 1971, untuk pertama kalinya Djakarta Racing Management menyelenggarakan pacuan kuda di Gelanggang Pacuan Kuda Pulo Mas. Sekitar 60 kuda pacuan dengan joki berpengalaman dari Australia bertarung dalam tujuh perlombaan untuk jarak 1.100 meter. Meskipun pembangunan stadion berkapasitas 50.000 penonton itu belum rampung, hal itu tidak mengurangi animo ribuan warga untuk menyaksikan lomba tersebut.

Sedangkan pada perlombaan yang akan digelar 21 Juni 1972, untuk menjaga mutu lomba, para joki akan didatangkan dari luar negeri dengan kuda pacuan jenis thoroughbred asal Australia. Mutu ini perlu dijaga agar dapat bersaing dengan lomba sejenis di Singapura dan Malaysia. Indonesia sendiri pada saat itu baru memiliki 20 joki yang sedang mengikuti pendidikan khusus untuk memperoleh sertifikat. Gaji tetap joki Rp 200.000 per bulan.
— JPE (14 Juni 2018) "Arsip Kompasdata : Pacuan Kuda Pertama di Pulo Mas - Kompas 14 Juni 1971" Kompas. Hal 15