Turki: Difference between revisions

4,256 bytes added ,  8 months ago
(Created page with "== Muhammad V == Naik takhtalah sultan yang telah lama kehilangan kekuatan batin itu karena tekanan-tekanan dari saudaranya, Abdul Hamid. Keadaan sultan yang demikian, ditambah lagi dengan telah diakuinya undang-undang dasar, ditambah pula dengan kegiatan pemimpin Partai Ittihad wat Taraqqi (İttihad ve Terakki Fırkası / Committee of Union and Progress) yang memegang kendali pemerintahan dengan keras, sultan sudah seakan-akan menjadi lambang kerajaan saja. Tidak ada t...")
 
 
Line 28:
 
Sehabis perang dan kalahnya Turki, barulah Jenderal Fakhri Pasya itu menyerahkan pedangnya tanda tunduk. Gerakan di Hijaz ini lebih banyak mendapat bantuan Inggris, terutama karena usaha dari seorang pengembara Inggris yang terkenal, bergelar Raja Arab yang tidak bermahkota, Lawrence.
 
== Muhammad VI ==
Pada tahun 1918, menjelang kekalahan Turki pada Perang Dunia I, meninggallah Sultan Muhammad V. Beliau diganti dengan Muhammad Wahiddin dengan gelar Muhammad VI.
 
Sudah jelas bahwa pertahanan Turki yang gagah perkasa, yang senantiasa terkenal gilang gemilang dalam sejarah -- dan diakui sendiri oleh musuh-musuhnya -- sudah tidak akan berfaedah lagi. Keberanian putra Turki tidak akan dapat lagi mempertahankan keruntuhan. Komando kerajaan serikat pun menyusun pukulan terakhir agar Turki tidak dapat bangun lagi.
 
=== Palestina ===
Pada waktu itu, dibuatlah perjanjian dengan Amir Faisal (Faisal I of Iraq) , putra Husain, bahwa ia akan memimpin satu angkatan perang Arab, dimulai dari Abu Asal, melalui Tul Syihab di Hauran, untuk memotong garis tumpuan belakang tentara Turki. Ketika Amir Faisal memulai memimpin tentara menurut garis yang telah ditentukan, tentara Inggris di bawah pimpinan Lord Ellenbey (Edmund Allenby, 1st Viscount Allenby) memasuki Palestina. Baru saja ia masuk ke daerah tanah suci itu, di dekat Baitul Maqdis, dengan sangat terharu, terlompatlah dari mulutnya suatu perkataan yang sebenarnya telah beratus tahun tersembunyi dalam dada bangsa-bangsa Eropa. Katanya, "Sekarang barulah selesai Perang Salib!"
 
Setelah menduduki Palestina, tentara Inggris meneruskan pendudukannya atas daerah-daerah di sekitarnya. Adapun tentara Arab, di bawah Komando Faisal, telah berhasil memutuskan jalan kereta api yang disiapkan Turki sebagai jalan untuk mengundurkan diri, yaitu 10 kilometer dari utara Dar'ah. Faisal dibantu oleh kapal udara Inggris, sehingga tentara Turki menjadi kocar - kacir. Dengan pertolongan tentara Arab. Tegasnya, dengan pertolongan bangsa Arab sendiri, negeri-negeri Arab, yaitu Syam, dapat diduduki semua, bersamaan dengan pendudukan Irak. Adapun Palestina, sebelum diduduki, telah diberikan janji yang tegas oleh Lord Belfour Menteri Inggris akan dijadikan tanah air kaum Yahudi.
 
Hari demi hari, nyatalah bahwa Tanah Arab diduduki bukanlah untuk dimerdekakan, melainkan untuk dipecahkan dan dikuasai. Syarif Husain (Hussein bin Ali, King of Hejaz), setelah memaklumatkan diri menjadi Raja Hijaz, dan memakai pula gelar Raja Arab yang terbesar, kian hari kian nyata bahwa kekuasaannya tidaklah boleh lebih daripada Hijaz.
 
Amir Faisal, yang dengan usahanya sendiri telah memerdekakan Syam dari tangan Turki, diangkat oleh rakyat Syam (Suriah) menjadi Raja Suriah, beberapa hari saja setelah ia sampai di Damaskus. Kemudian, ternyata pengangkatan ia menjadi raja di Suriah tidaklah sekali-kali diniatkan oleh Inggris dan Prancis. Karena rupanya sudah ada janji rahasia Inggris dan Prancis bahwa Tanah Syam akan dibagi dua, yaitu bagian Palestina untuk Inggris dan Suriah Libanon untuk Prancis.
 
=== Kedatangan Sekutu di Istambul ===
Seluruh kekuatan Turki telah habis. Ketika tentara serikat mendarat di ibu kota kerajaan Utsmaniyah, Kota Istambul yang indah permai tidaklah dapat dipertahankan lagi. Pertahanan paling akhir hanyalah dendam yang tidak keluar dari mulut bangsa singa yang telah kehilangan taring dan kuku. Mulut meriam kapal-kapal sekutu dihadapkan ke darat. Ke puncak menara masjid-masjid yang menjulang ke awan. Anwar Pasya, Tab'at Pasya dan Jamal Pasya telah menyingkirkan diri ke luar negeri. Kelak, Thab'at dan Jamal meninggal dibunuh orang. Sedangkan Anwar (Enver Pasha) meninggal di Bukhara ketika bertempur dengan Rusia.
 
Tinggallah sultan, laksana terkurung dalam istana. Tentara serikat pun dengan gagah perkasa menyampaikan perintahnya kepada sultan agar dibentuk satu kabinet yang baru, yang harus terdiri dari orang-orang yang dipandang pro-sekutu. Kerajaan sekutu tidak mau merampas dan menguasai Konstantinopel, sebuah pusaka Byzantium yang telah hilang dari tangan mereka 500 tahun yang lalu, demi menjaga keseimbangan kekuasaan antaranya dan mereka. Akan tetapi, kedudukan Sultan Turki di sana hanya akan dijadikan semacam boneka belaka.
 
Akan tetapi, di daerah Anatoli, timbullah gerakan baru dan semangat baru. Terdiri dari pahlawan-pahlawan dan pemimpin angkatan muda Turki yang tidak bersedia menerima kekalahan dan penghinaan itu. Mereka telah menyusun kekuatan di bawah pimpinan Fauzi Pasya dan Kazim Pasya, dua jenderal Turki yang tidak mau menyerah.