Jump to content

Demak: Difference between revisions

No change in size ,  3 years ago
No edit summary
Line 9:
Demak berhasil menguasai Mataram (Pengging). Setelah itu, Demak berfokus ke arah Jawa Barat dengan mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Syarif Hidayatullah ([[Fatahillah]]), seorang ulama dari Pasai. Pasukan Fatahilah berhasil menguasai Cirebon dan Banten pada 1526<ref name="awh"/>. Setelah itu, pasukan Fatahillah berhasil mengalahkan Portugis di Sunda Kelapa pada tahun 1527. Demak juga berusaha melawan Pajajaran, karena Pajajaran bersekutu dengan Portugis waktu itu.
 
Setelah menguasai beberapa daerah di Jawa Barat, Sultan Trenggono mengangkat Fatahillah sebagai penguasa di Jawa Barat, dengan Banten sebagai pusat. Demak kemudian mengalihkan fokus ke arah Jawa Timur : Blambangan, Panarukan dan Girindrawardhana (perebut takhta Majapahit). Sultan Trenggono secara langsung memimpin pasukannya ke Jawa Timur. Ia berhasil merebut Blambangan. Namun, ketika ia hendak melanjutkan perjalanan untuk menyerang Panarukan, ia dibunuh oleh pengawalnya sendiri di Pasuruan. Kematian Sultan Trenggono menimbulkan konflik perebutan kekuasaan di Demak, yang berakhir dengan pindahnya pusat pemerintahan Demak ke Pajang. Pada saat iniitu, Demak telah menguasai sebagian besar Jawa, kecuali Pajajaran dan Panarukan.
 
=== Hubungan luar negeri===
Cookies help us deliver our services. By using our services, you agree to our use of cookies.