Jump to content

Demak: Difference between revisions

321 bytes added ,  3 years ago
no edit summary
No edit summary
Line 7:
 
=== Ekspansi wilayah ===
Demak berhasil menguasai Mataram (Pengging). Setelah itu, Demak (pada masa pemerintahan Sultan Trenggono) berfokus ke arah Jawa Barat dengan mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Syarif Hidayatullah ([[Fatahillah]]), seorang ulama dari Pasai. Pasukan Fatahilah berhasil menguasai Cirebon dan [[Banten]] pada 1526<ref name="awh"/>. Setelah itu, pasukan Fatahillah berhasil mengalahkan Pajajaran dan Portugis di Sunda Kelapa pada tahun 1527. DemakKota jugaitu berusahadiberi melawannama Pajajaran,"Jayakarta" karena(kemenangan Pajajaran bersekutu dengan Portugis waktu itumurni).<ref name="mzi">
Muhammad Zafar Iqbal (1995) [http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-turats/article/view/6945/4045 Kedatangan dan Perkembangan Islam di Indonesia] Buletin Al Turas Vol 1 No 2</ref> Pada tahun 1528, Syarif Hidayatullah berhasil menguasai Cirebon.<ref name="mzi"/>
 
Setelah menguasai beberapa daerah di Jawa Barat, Sultan Trenggono mengangkat Fatahillah sebagai penguasa di Jawa Barat, dengan Banten sebagai pusat. Demak kemudian mengalihkan fokus ke arah Jawa Timur : Blambangan, Panarukan dan Girindrawardhana (perebut takhta Majapahit). Sultan Trenggono secara langsung memimpin pasukannya ke Jawa Timur. Ia berhasil merebut Blambangan. Namun, ketika ia hendak melanjutkan perjalanan untuk menyerang Panarukan, ia dibunuh oleh pengawalnya sendiri di Pasuruan. Kematian Sultan Trenggono menimbulkan konflik perebutan kekuasaan di Demak, yang berakhir dengan pindahnya pusat pemerintahan Demak ke Pajang. Pada saat itu, Demak telah menguasai sebagian besar Jawa, kecuali Pajajaran dan Panarukan.
 
=== Akhir ===
Kematian Sultan Trenggono menimbulkan konflik perebutan kekuasaan di Demak, yang berakhir dengan pindahnya pusat pemerintahan Demak ke Pajang pada tahun 1568<ref name="mzi/>. Pada saat akhirnya, Demak telah menguasai sebagian besar Jawa, kecuali Pajajaran dan Panarukan.
 
Setelah menguasai beberapa daerah di Jawa Barat, Sultan Trenggono mengangkat Fatahillah sebagai penguasa di Jawa Barat, dengan Banten sebagai pusat. Demak kemudian mengalihkan fokus ke arah Jawa Timur : Blambangan, Panarukan dan Girindrawardhana (perebut takhta Majapahit). Sultan Trenggono secara langsung memimpin pasukannya ke Jawa Timur. Ia berhasil merebut Blambangan. Namun, ketika ia hendak melanjutkan perjalanan untuk menyerang Panarukan, ia dibunuh oleh pengawalnya sendiri di Pasuruan. Kematian Sultan Trenggono menimbulkan konflik perebutan kekuasaan di Demak, yang berakhir dengan pindahnya pusat pemerintahan Demak ke Pajang. Pada saat itu, Demak telah menguasai sebagian besar Jawa, kecuali Pajajaran dan Panarukan.
 
=== Hubungan luar negeri===
Cookies help us deliver our services. By using our services, you agree to our use of cookies.